IQKU |
Allah SWT menciptakan
alam dan seisinya tanpa sia-sia, dari ciptaan-Nya yang makrokosmos hingga yang
mikrokosmos. Semua disediakan untuk kesejahteraan umat ciptaan-Nya pula, yakni
manusia. Tidak ada satu pun ciptaan-Nya yang bertujuan untuk menyakiti manusia.
Hanya karena manusia belum tahu saja, maka manusia belum mampu memanfaatkan
berbagai ciptaan Allah SWT untuk kemalsahatan diri, termasuk kemaslahatan yang
luar biasa dari dunia mikrokosmos yang tak tampak oleh kasat mata, yakni
bakteri.
Dunia bakteri terdiri
atas ratusan sampai ribuan genus, dengan bermacam bentuk dan sifatnya. Namun
sering, supaya sehat manusia harus menjauhi bahkan membunuh bakteri. Faktanya
dari segi jumlah, banyaknya manusia tidaklah sebanding dengan jumlah bakteri,
karena dalam tubuh seorang manusia terdapat sekitar 100 triliun bakteri dengan
berbagai macam jenisnya. Dimana bakteri tersebar di seluruh organ tubuh manusia
terutama di sepanjang saluran pencernaan, dimulai dari mulut, lambung, usus
besar, usus 12 jari, usus halus, sampai anus.
Pada perempuan, bakteri juga
berada pada uterus (kandungan) dan vagina. Bakteri- bakteri tersebut produktif
dan bermanfaat membantu proses menyehatkan tubuh. Sehingga tidak mungkin
manusia mengalahkan bakteri. Dari jumlah bakteri yang ada pada tubuh manusia,
diperkirakan jumlah antara bakteri yang bermanfaat dan bakteri yang
membahayakan seimbang. Oleh sebab itu, bila kita mengenal, mengakrabi,
menghormati bakteri, maka mereka bisa bermanfaat bagi kesehatan manusia. Salah
satu buktinya bahwa sebagian makanan yang dikonsumsi manusia dalam prosesnya
memerlukan bakteri untuk dapat dicerna dan diserap oleh tubuh manusia.
Sedangkan produk makanan yang membutuhkan bakteri dalam proses pembuatannya
antara lain yogurt, mentega, acar, tapai, terasi, sosis, asinan serta produk
makanan lainnya. Demikian pula tumbuhan yang dikonsumsi manusia, bisa subur
karena bakteri pengurai yang ada dalam tanah, ikan di tambak maupun di sungai
bisa tumbuh besar karena memakan bakteri, sampah maupun kotoran bisa hancur
menyatu dalam tanah karena bakteri pengurai.
Selain itu, Allah SWT
sengaja menciptakan segala sesuatunya serba berpasangan. Demikian pula dengan
sifat bakteri. Ada bakteri aerob (membutuhkan 02) ada bakteri anaerob (tidak
membutuhkan 02, bahkan membuang 02), dan mereka saling membutuhkan, ada
bakteri produktif dan bakteri berbahaya namun saling bersinergi. Manakala
bakteri tersebut berada ditempat asalnya dalam suasana habitatnya, maka akan
berfungsi membantu menyehatkan organ tubuh manusia serta bisa menyembuhkan berbagai
macam penyakit Bahwa dengan memperlakukan dan mengembalikan flora bakteri pada
suasana yang semestinya, banyak macam dan jenis penyakit yang bisa disembuhkan.
Penyakit yang dianggap belum bisa sembuh, karena belum ditemukan obatnya, bisa
disembuhkan, berkurang sakitnya bahkan sembuh total, seperti penyakit flu
burung, HIV/AIDS, Hepatitis, Kanker, Tumor, Stroke, Ginjal serta penyakit
lainnya termasuk kasus autis. Bahkan bakteri bisa pula membantu meningkatkan
kecerdasan otak hingga pada tingkat IQ Super Cerdas (IQ +140).
Semua hal tersebut di
ataslah yang kemudian mengantarkan Prof. Ainul Fatah (Formulator IQKU) memberikan minat yang besar
untuk mendalami ilmu tentang bakteri, selain juga didorong oleh kenyataan bahwa
putri sulung beliau terkena hydrocephallus, ibu beliau terkena kanker getah
bening hingga meninggal dunia, serta diketahui di kemudian hari istri beliau
terkena Toksoplasma. Beliau menyelesaikan gelar SI Teknik Elektro di Institut
Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS). Karena didorong oleh keinginan
mencari penyebab dan obat penyakit bagi anak, ibu dan istri, beliau beralih
mempelajari Ilmu Mikro Bakteriologi di Universitas Ryu Kyu, Yokohama, Jepang.
Untuk masuk pada jurusan Mikro Bakteriologi disyaratkan minimum IQ 160, beliau
memiliki IQ 169 (lebih tinggi dibanding Albert Einstein atau Prof. DR. Ir.
Habiebie Dipl. Eng. Dengan IQ 166). Dan pada umumnya untuk menjadi Ahli Mikro
Bakteriologi dari S1, S2, S3 idealnya diperlukan waktu 15 hingga 20 tahun,
namun beliau bisa menempuh studi dari S1 hingga bergelar Profesor selama 8
tahun.
Dengan ilmu yang
dimiliki, beliau beresperimen melakukan penelitian mengenai mikro bakteri
hingga menemukan varian formula dengan berbagai generasi bakteri yang bisa
dimanfaatkan untuk manusia, tumbuhan (pupuk), dan hewan. Varian formula yang
ditujukan untuk kesehatan manusia (termasuk untuk menumbuhkan kecerdasan
super). Formula tersebut kemudian dikemas dan diberi label IQKU
MEMBANGUN PERTUMBUHAN
KECERDASAN ANAK (USIA 0-12 TH) MENUJU IQ SUPER
CERDAS (IQ DI ATAS 140) DENGAN
FORMULA LACTOBASILLUS (IQKU ATAU BIOSYAFA)
Satu kalimat
sekaligus pesan penting dari Prof. Ainul Fatah, "Bila anak-anak usia 0 -
12 th yang sedang dalam masa pertumbuhan terbaik otaknya rutin minum formula Lactobasillus
(IQKU atau BIOSYAFA) selama 5 tahun dengan dosis pencegahan, maka Insya Allah
Haqqul-Yakin anak itu akan punya IQ super cerdas di atas 140.”
Hal ini bisa terjadi
karena jika anak telah mulai rutin minum formula Lactobasillus (IQKU atau BIOSYAFA),
maka akan terjadi:
- Pengeluaran racun (detox) yang mulai bersemayam di tubuh anak yang bersumber (terbanyak) dari pola makan (makanan/minum Instan) ataupun lingkungan (polusi, air tanah tidak sehat, dll).
- Seiring pertumbuhan anak, terjadi pembangunan sistem kerja organ-organ tubuh yang efektif. Anak yang sakit jadi sehat, dan anak sehat terjaga sehat serta makin sehat.
- Bakteri-bakteri yang membantu terjadinya penyerapan gizi & 02 yang sangat maksimal, sehingga terbentuk volume 02 yang max pula di otak.
- Pada saat yang sama terjadi pula secara terus-menerus regenerasi sel (termasuk sel otak) secara maksimal.
Untuk itulah, maka
Prof Ainul Fatah selaku pakar di bidangnya menyatakan HAQQUL-YAQIN akan
diperoleh IQ Super Cerdas (+ 140) pada anak- anak yang rutin meminumnya.
Baca juga :
Mamfaat IQKU |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Saran Dan Kritik Anda